Home

Mengenai Saya

Penyakit pada anak sebenarnya dapat diatasi jika gejalanya diketahui. sering orang tua panik pada saat anaknya sakit dikarenakan ketidaktahuan atas gejala penyakit yang diderita anaknya. untuk itu melalui blog ini yang beberapa artikelnya saya kutip dari website lain, mari sesama orang tua berbagi informasi tentang penyakit pada anak, pengobatan dan penanggulangannya

buku tentang anak


Masukkan Code ini K1-YD43Y4-D
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Tips dan info Ibu Hamil

Minggu, 31 Januari 2010

Diare

Diare pada Anak

Diare atau gastroenteritis (GE) adalah suatu infeksi usus yang menyebabkan keadaan feses bayi encer dan/atau berair, dengan frekuensi lebih dari 3 kali perhari, dan kadang disertai muntah. Muntah dapat berlangsung singkat, namun diare bisa berlanjut sampai sepuluh hari.Pada banyak kasus, pengobatan tidak diperlukan. Bayi usia sampai enam bulan dengan diare dapat terlihat sangat sakit, akibat terlalu banyak cairan yang dikeluarkannya.


JENIS DIARE

Penatalaksanaan diare bergantung pada jenis klinis penyakitnya, yang dengan mudah ditentukan saat anak pertama kali sakit. Pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan. Empat jenis klinis diare antara lain:

Diare akut bercampur air (termasuk kolera) yang berlangsung selama beberapa jam/hari: bahaya utamanya adalah dehidrasi, juga penurunan berat badan jika tidak diberikan makan/minum

Diare akut bercampur darah (disentri): bahaya utama adalah kerusakan usus halus (intestinum), sepsis (infeksi bakteri dalam darah) dan malnutrisi (kurang gizi), dan komplikasi lain termasuk dehidrasi.

Diare persisten (berlangsung selama 14 hari atau lebih lama): bahaya utama adalah malnutrisi (kurang gizi) dan infeksi serius di luar usus halus, dehidrasi juga bisa terjadi.

Diare dengan malnutrisi berat (marasmus atau kwashiorkor): bahaya utama adalah infeksi sistemik (menyeluruh) berat, dehidrasi, gagal jantung, serta defisiensi (kekurangan) vitamin dan mineral.

MENGAPA DIARE BERBAHAYA?

Diare menyebabkan kehilangan garam (natrium) dan air secara cepat, yang sangat penting untuk hidup. Jika air dan garam tidak digantikan cepat, tubuh akan mengalami dehidrasi. Kematian terjadi jika kehilangan sampai 10% cairan tubuh. Diare berat dapat menyebabkan kematian.

PENATALAKSANAAN

Anak dengan diare ringan dapat dirawat di rumah. Penatalaksanaan yang utama adalah menjaga agar asupan cairannya tercukupi, yaitu dengan memastikan anak tetap minum. Cairan ini dibutuhkan untuk menggantikan cairan yang hilang lewat muntah ataupun diare. Cairan sangat penting untuk diberikan, bahkan bila diare bertambah buruk.

Jangan berikan obat yang dapat mengurangi muntah atau diare. Obat-obatan itu tidak berguna dan berbahaya.

Berikan sedikit cairan namun sering. Berikan cairan semulut penuh setiap 15 menit sekali, hal ini baik diberikan untuk anak anda yang sering muntah.

HAL PENTING YANG HARUS DIINGAT



Bayi dan anak kecil mudah mengalami dehidrasi, oleh karena itu mereka butuh cairan yang diberikan sedikit namun sering.

Bayi berusia di bawah enam bulan dengan diare perlu diperiksa oleh dokter setelah 6-12 jam penanganan diare.

Beri minum setiap kali bayi muntah. Tetap berikan ASI untuk bayi yang masih menyusui. Bagi bayi yang minum susu formula, susu tetap diberikan sampai lebih dari 12-24 jam.

Berikan anak yang lebih besar satu cangkir (150-200 ml) cairan untuk setiap muntah banyak atau diare.

Teruskan pemberian makanan jika anak anda masih mau makan. Jangan sampai anak tidak mendapat asupan makanan sama sekali dalam 24 jam.

Bayi atau anak anda sangat infeksius, jadi cuci tangan sampai bersih dengan sabun dan air hangat, khususnya sebelum memberi makan dan sesudah mengganti popok atau celana.

Pisahkan anak atau bayi yang terkena diare dari anak atau bayi lain sebisa mungkin, sampai diare berhenti.


TANDA-TANDA DEHIDRASI

Derajat dehidrasi dinilai dari tanda dan gejala yang menggambarkan kehilangan cairan tubuh.
Pada tahap awal, yang ada hanya mulut kering dan rasa haus. Seiring meningkatnya dehidrasi, muncul tanda-tanda seperti: meningkatnya rasa haus, gelisah, elastisitas (turgor) kulit berkurang, membran mukosa kering, mata tampak cekung, ubun-ubun mencekung (pada bayi), dan tidak adanya air mata sekalipun menangis keras.
Dehidrasi minimal atau tanpa dehidrasi (kehilangan < 3% cairan tubuh)

* Status mental: baik, waspada
* Rasa haus: minum baik, mungkin menolak cairan
* Denyut nadi: normal
* Kualitas kecukupan isi nadi: normal
* Pernapasan: normal
* Mata: normal
* Air mata: ada
* Mulut dan lidah: lembap (basah)
* Elastisitas kulit: cepat kembali setelah dicubit
* Pengisian kapiler darah: normal
* Suhu lengan dan tungkai: hangat
* Produksi urin: normal sampai berkurang

Dehidrasi ringan sampai sedang (kehilangan 3 – 9% cairan tubuh)

* Status mental: normal, lesu, atau rewel
* Rasa haus: haus dan ingin minum terus
* Denyut nadi: normal sampai meningkat
* Kualitas kecukupan isi nadi: normal sampai berkurang
* Pernapasan: normal; cepat
* Mata: agak cekung
* Air mata: berkurang
* Mulut dan lidah: kering
* Elastisitas kulit: kembali sebelum 2 detik
* Pengisian kapiler darah: memanjang (lama)
* Suhu lengan dan tungkai: dingin
* Produksi urin: berkurang


Dehidrasi berat (kehilangan > 9% cairan tubuh)

* Status mental: lesu, sampai tidak sadar
* Rasa haus: minum sangat sedikit, sampai tidak bisa minum
* Denyut nadi: meningkat, sampai melemah pada keadaan berat
* Kualitas kecukupan isi nadi: lemah, sampai tidak teraba
* Pernapasan: dalam
* Mata: sangat cekung
* Air mata: tidak ada
* Mulut dan lidah: pecah-pecah
* Elastisitas kulit: kembali setelah 2 detik
* Pengisian kapiler darah: memanjang (lama), minimal
* Suhu lengan dan tungkai: dingin, biru
* Produksi urin: minimal (sangat sedikit)

PENANGANAN DI RUMAH
a. Pemberian makanan bayi

Jika ibu menyusui, ASI terus diberikan dan diberikan lebih sering. Bayi dengan susu formula boleh diberikan cairan rehidrasi oral selama 12 jam pertama, setelah itu dilanjutkan dengan pemberian susu formula lebih sedikit dari jumlah yang biasa diberikan, namun diberikan lebih sering.

b. Cairan Rehidrasi Oral (CRO)/Clear fluid

Anak dengan diare harus terus minum CRO atau clear fluid. CRO yang kita kenal bisanya oralit (dalam bentuk kantung sachet dengan atau tanpa rasa tambahan) atau CRO khusus anak (yang tersedia dalam kemasan botol plastik dengan aneka rasa). Cairan tersebut dapat dibeli di apotek atau toko obat, tapi bila tidak tersedia dapat diberikan CRO lain seperti yang disebutkan di bawah ini. Untuk bayi hingga usia sembilan bulan, pembuatan CRO harus menggunakan air mendidih yang telah didinginkan.

CRO
CARA MEMBUAT
Oralit : Satu sachet dilarutkan dengan dua gelas (400 ml) air
CRO khusus anak (kemasan botol): siap digunakan
Larutan gula : Satu sendok makan gula dilarutkan dengan dua gelas (200 ml) air
Limun (bukan yang rendah kalori): Satu gelas limun dilarutkan dgn 4 gelas (800mL) air
Jus Buah : Satu gelas jus dilarutkan dengan empat gelas (800 ml) air

PERHATIAN: Minuman mengandung gula harus diencerkan, karena terlalu banyak gula pada bayi kecil dapat memperberat diare.


PEMBERIAN CRO BERDASARKAN BERAT DAN DERAJAT DEHIDRASI

Dapat dilihat pada tabel 1.

MAKANAN

Anak awalnya akan menolak bila diberi makan. Hal ini bukan masalah selama CRO tetap diberikan. Anak dapat diberikan makanan apa saja yang mereka suka, dan berikan setiap kali mereka ingin makan, dan jenis makanan tidak dibatasi. Anak tidak boleh berhenti makan lebih dari 24 jam.
KE RUMAH SAKIT BILA

* Anak tidak mau minum dan tetap muntah dan diare.
* Anak dengan diare yang sangat banyak (8-10 kali atau 2-3 kali diare dalam
jumlah yang banyak), atau diare berlangsung lebih dari sepuluh hari.
* Anak muntah terus-menerus dan tidak bisa menerima asupan cairan.
* Anak dengan gejala dehidrasi yaitu TIDAK/JARANG KENCING, PUCAT, BERAT BADAN
TURUN, KAKI DAN TANGAN DINGIN, MATA CEKUNG, ATAU SUSAH BANGUN.
* Anak dengan sakit perut hebat.

atau

* Orangtua khawatir dengan alasan apapun.


DIARE DAN MENYUSUI

Meningkatkan upaya menyusui dengan ASI pada bayi sampai usia 6 bulan dapat menyelamatkan kurang-lebih 1,5 juta bayi setiap tahunnya. Sampai dengan 55% kematian pada bayi akibat penyakit diare dan infeksi saluran napas akut terjadi akibat upaya menyusui yang tidak tepat. Upaya menyusui optimal bagi kesehatan anak dan pertumbuhannya adalah memberikan ASI dalam beberapa jam setelah melahirkan, ASI eksklusif selama enam bulan, memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada waktunya dengan makanan yang tepat, serta meneruskan memberikan ASI sampai umur dua tahun atau lebih.

Selama enam bulan pertama, bayi harus diberikan ASI eksklusif. Hal ini berarti bahwa bayi yang sehat hanya menerima ASI, dan tidak ada cairan lain termasuk air putih, teh, jus, dan susu formula. Bayi yang diberikan ASI secara eksklusif lebih jarang mengalami diare atau mengalami kematian akibatnya, dibandingkan bayi yang tdak mendapatkan ASI, atau mendapatkan ASI tidak eksklusif. Memberikan ASI juga melindungi bayi dari risiko alergi, dan infeksi lain seperti penumonia.

Jika tidak memungkinkan memberikan ASI, susu sapi atau susu formula sebaiknya diberikan menggunakan cangkir. Hal ini mungkin sekalipun terhadap bayi kecil. Botol susu jangan digunakan karena sukar dibersihkan dan dengan mudah membawa organisme yang menyebabkan diare.

Risiko lain juga terjadi pada bayi yang mulai mendapatkan MPASI. Hal ini dikarenakan potensi kuman yang terdapat dalam makanan, dan kehilangan perlindungan dari ASI yang memiliki potensi anti infeksi. Untuk itu perlu mempersiapkan makanan bergizi, dan higienis dalam penyajiannya.

dikutip dari : http://bayikita.wordpress.com/2008/08/16/diare-pada-anak/

sumber :
Dikutip dari guideline Royal Children Hospital Australia: http://www.rch.org.au/kidsinfo/factsheet.cfm?doc_id=5353
Dan referensi dari WHO, juga www.guideline.gov
Untuk berbagai informasi penting mengenai diare dari WHO (Badan Kesehatan Dunia), dapatkan di:
http://www.rehydrate.org
http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5216a1.htm
http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5216a1.htm#tab1
Informasi lainnya;

http://www.med.umich.edu/1libr/pa/pa_diarrhbr_hhg.htm

Farian Sakinah (Ian) dan Arifianto (Apin)/NIH

diambil dari (http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=7)

17 komentar:

aprilian nilaya mengatakan...

kasian ya kl anak kena diare
untung bgt anak saya blm pernah diare skrg udah 2 thn lebih
soalnya sejak selesai ASI eksklusif saya kasi susu yg bagus tp hemat, bisa diantar lg

atiek mengatakan...

iya suka lemes kl diare anak saya ...tp itu dulu sekarang saya nemuin sufor yang ternyata mengandung FOS yg dpt membantu saluran pencernaan

susan mengatakan...

iya setelah ASI sampai umur sethn sufo anak saya anmum dan dia jarang sakit juga sie...kadang dia susah makan tp saya ga khawatir krn anmum mengandung nutrivit jg

irene mengatakan...

iya sufor anak saya juga anmum selain irit ternyata anmum juga bisa home direct juga ya....

arienta mengatakan...

iya diare bikin anak saya jd susah makan tp sebagai penggantinya saya pake anmum juga ...selain rasanya yg cocok buat anakku dan bener emang irit ya yg kaleng besar aja 900 gr bisa jd 22 gelas

Dear Diary mengatakan...

suka kasian kalo anak kena diare..
berat badan turun sedikit ajah kayanya uda kurus banget kalo masi balita ya :)
untungnya saya memberikan susu anmum untuk anak saya.. slain kandungan nutrisinya lengkap, susu anmum juga menyediakan layanan home direct, saya jadi ga perlu khawatir :)

mamadimas mengatakan...

Kebetulan anakku minum susu formula yg ada GA nya, jd anakku gak pernah masalah pencernaan. Jarang sakit pulak. Nutirivit nya tinggi soalnya :)

Unknown mengatakan...

mau tanya nich ibu2, apa bener anmum irit? kata bbrp temen saya yg anaknya minum anmum, anmum itu irit bgt yah? dan bisa home direct alias delivery jg skr? mohon info nya, tq

Unknown mengatakan...

anmum mengeluarkan produk susu balita dan irit yah? jadi penasaran nih. dengan nutrisi lengkap irit pula...mau coba ah

Unknown mengatakan...

anmum ada rasa apa saja bunda? FOS itu bisa membantu untuk mengurangi penyakit pencernan yah? mau coba ah buat anakku ^^

agnes mengatakan...

kalau anak diare kan brarti makanannya gk sehat kan yah? anakku lagi diare nih...
apa gara2 jajannya dia tadi yah?

Unknown mengatakan...

bahaya anak jajan sembarangan selain diare,juga anak bisa terkena obesitas dan diabetes karena hampir semua makanan skrg mengandung added sugar yg menimbulkan efek buruk dalam tubuh bila terlalu banyak dikonsumsi..

Unknown mengatakan...

biar anak gak kena diare harus dibiasakan mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum makan..
dan lebih baik membawa makanan dari rumah, yang kebersihannya sudah dijaga, nutrisinya lebih lengkap dan pastinya tidak mengandung added sugar yang bisa berbahaya bagi kesehatan..

Unknown mengatakan...

Yang membingungkan saya, anak buang air mencret, apa karena diare atau susunya kurang cocok

Unknown mengatakan...

Kasihan sekali melihat anak saya kena diare, mukanya pucat dan lemas. Kalau pengalaman saya, selain obat-obatan dokter, biasanya saya minumkan juga obat tradisional, seperti teh kental dan pucuk daun jambu klutuk

Unknown mengatakan...

wah repot sekali kalau anak kena diare, apalagi masih balita, rewelnya. Kadang perasaan campur aduk antara kasihan dan sebel

susan mengatakan...

jadi kita memberikan ke anak harus hati hati ya agar ga kena diare

tips dan info balita

Bagi-bagi Blog Ini

Health Blogs - BlogCatalog Blog Directory

Pengikut